Pengikut

Rabu, 09 September 2015

Komerntar / Pendapat tentang Cerpen "Meraih Mimpi Jadi pengusaha"

Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja, terutama yang menyukai bacaan motivasi. Akan tetapi terdapat sedikit kesalahan pengetikan, namun tidak mengurangi kualitas dan nilai yang terdapat dalam buku ini. Buku ini sangat perlu dibaca sebagai inspirasi generasi muda dalam meraih masa depan gemilang. Perjalanan hidup Resti Hartika yang telah berjuang begitu keras dalam menjalankan bisnisnya dengan menjaga perilaku disiplin yang ketat merupakan sebuah inspirasi yang sangat bermanfaat. Kita akan merasa terdorong untuk berani mengambil resiko tinggi demi mewujudkan mimpi, lalu memperjuangkannya sekuat tenaga. Resti Hartika membuktikan, mimpi bukanlah hal yang mustahil untuk diraih, asalkan kita jangan mudah menyerah dan putus asa, serta senantiasa berdoa kepada Tuhan YME dalam setiap usaha yang kita lakukan.

Alur Cerpen "Banun"

ABSTRAK =Hari mulai malam hanya sedikit lampu yang menerangi jalan menuju rumah sita rumah yang begitu kecil dan hanya ada lampu 5 what dan suara jangkrik yang menemani hari-hari sita dan keluarganya diwaktu malam hari tiba maalam yangpenuh dengan kesunyian di rumah sita .
ORIENTASI =Pada pagi itu ada seorang gadis yang bernama sita dia anak orang miskin orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh cuci dan tukang becak.sita adalah seorang pelajar yang bersekolah di SMA N 30 SEMARANG sita anak yang rajin dan pandai tetapi dia tidak mempunyai teman hanya karena dia anak orang miskin tidak mempunyai apaa-apa.disaat sita sedang berjalan ada temannya yang bernama siska,siska adalah anak yang paling tidak suka dengan sita karena siska iri dengan kepandaian yang dimiliki sita. saat sita sedang berjalan siska selalu mengejek sita ''EH... orang miskin,jelek,bau lagi hahahaha'' dengan mata yang berkaca-kaca sita menahan air matanya.
KOMPLIKASI = Setiap pulang sekolah sita selalu membantu kedua orang tuanya berjualan kue keliling.meskipun sita merasa lelah dan ingin beristirahat tetapi sita harus mencari uang untuk kehidupan sehari-harinya dan juga umtuk membayar uang sekolah sita,karena sita tidak mau berhenti sekolah begitu saja,sita ingin cita-citanya menjadi dokter tercapai untuk membahagiakan kedua orangtuanya.jalan demi jalan sita lewati untuk berjualan kue keliling sampai dia harus berteriak ''kue,kue,kue buk silahkan kuenya dibeli murah dan enak buk kuenya silahkan dibeli''
''nak,ibuk mau beli kuenya ya 10 macam saja'
''oh....ya buk sebentar ya '' demgam rasa bahagia sita melayani ibuk tadi
''ini buk kuenya,harganya 5000''ibuk itu langsung memberikan uang 5000 kepada sita,sungguh bahagia sita menerima uang dari pembeli itu meskipun hanya 5000 saja tetapi uang segitu sangat berharga bagi sita.jalan demi jalan tempat demi tempat sita lewati untuk berjualan kue.dan pada akhirnya sita berhenti di depan rumah yang sangat besar dan bagus.didepan rumah itu sita melepas lelahnya untuk beristirahat sebentar.tidak lama sita beristirahat pemilim rumah itu keluar dan sita terkejut ternyata rumah itu milik siska yang selalu mengejeknya.siska pun terkejut melihat sita duduk di depan rumahnya
''EH...kamu ngapain ada didepan rumahku ''
''aku cuma numpang istirahat sebentar kok sis''
''ISTIRAHAT! enak aja kamu istirahat di depan rumahku!!!! sambil melempar dagangannya sita dan mengusirnya.
EVALUASI = Keluarga siska memang kaya tetapi tidak seharusnya siska merendahkan sita ysng hanya anak orang miskin,tetapi semangat sita untuk meraih cita-citanya menjadi dokter sangat besar dengan cara sita rajin belajar.tidak seperti siska yang hanya bergantung pada orang tuanya saja.
RESOLUSI =Sita memang anak orang miskin tetapi dia tetap berusaha untuk menggapai cita-citanya menjadi dokter.ujian sudah dekat sita menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar.besok senin adalah ujian pertama sita,sita bisa mengerjakan soal-soal ujian itu dengan mudah ujian kedua sampai ujian terakhir berhasil sita laksanakan.tinggal sita menunggu hasil ujiannya saja.besok adalah hari yang ditunggu sita dan temannya hari dimana pengumuman kelulusan diumumkan.setelah lama menunggu akhirnya kepala sekolah mengumumkan siapa siswa yang mendapatkan peringkat 1 dan beasiswa bersekolah di UGM.dan ternyata yang mendapatkan adalah sita,sungguh bahagianya sita saat dia bisa meneruskan ke universitas yang dia inginkan,sita langsung memeluk kedua orangtuanya dengan sanhgat bahagia.
KODA =1minggu sesudah pengumuman kelulusan sita melanjutkan sekolahnya di universitas gajah mada yogyakarta dengan mengambil jurusan kedokteran semangat sita belajar kini membuahkan hasil yang besar,kini sekarang sita sudah sukses karena kerja keras dia selama ini .sungguh bahagia sekali keluarga sita.

Periodisasi Sastra Indonesia

PERIODESASI SATRA INDONESIA 
Angkatan Balai Pustaka (1920—1933)
Balai Pustaka didirikan pada tahun 1908, tetapi baru tahun 1920-an kegiatannya dikenal banyak pembaca (Purwoko, 2004: 143). Berawal ketika pemerintah Belanda mendapat kekuasaan dari Raja untuk mempergunakan uang sebesar F.25.000 setiap tahun guna keperluan sekolah bumi putera yang ternyata justru meningkatkan pendidikan masyarakat. Commissie voor de Inlandsche School-en Volkslectuur, yang dalam perkembangannya berganti nama Balai Poestaka, didirikan dengan tujuan utama menyediakan bahan bacaan yang “tepat” bagi penduduk pribumi yang menamatkan sekolah dengan sistem pendidikan Barat. Sebagai pusat produksi karya sastra, Balai Poestaka mempunyai beberapa strategi signifikan (Purwoko, 2014: 147), yaitu
  1. merekrut dewan redaksi secara selektif
  2. membentuk jaringan distribusi buku secara sistematis
  3. menentukan kriteria literer
  4. mendominasi dunia kritik sastra
Pada masa ini bahasa Melayu Riau dipandang sebagai bahasa Melayu standar yang yang lebih baik dari dialek-dialek Melayu lain seperti Betawi, Jawa, atau Sumatera. Oleh karena itu, para lulusan sekolah asal Minangkabau, yang diperkirakan lebih mampu mempelajari bahasa Melayu Riau, dipilih sebagai dewan redaksi. Beberapa diantaranya adalah Armjin Pene dan Alisjahbana. Angkatan Balai Poestaka baru mengeluarkan novel pertamanya yang berjudul Azab dan Sengsara karya Merari Siregar pada tahun 1920-an. Novel yang mengangkat fenomena kawin paksa pada masa itu menjadi tren baru bagi dunia sastra. Novel-novel lain dengan tema serupa pun mulai bermunculan. Adapun ciri-ciri karya sastra pada masa Balai Poestaka, yaitu
  1. Gaya Bahasa : Ungkapan klise pepatah/pribahasa.
  2. Alur : Alur Lurus.
  3. Tokoh : Plot karakter ( digambarkan langsung oleh narator ).
  4. Pusat Pengisahan : Terletak pada orang ketiga dan orang pertama.
  5. Terdapat digresi : Penyelipan/sisipan yang tidak terlalu penting, yang dapat menganggu kelancaran teks.
  6. Corak : Romantis sentimental.
  7. Sifat : Didaktis (pendidikan)
  8. Latar belakang sosial : Pertentangan paham antara kaum muda dengan kaum tua.
  9. Peristiwa yang diceritakan saesuai dengan realitas kehidupan masyarakat.
  10. Puisinya berbentuk syair dan pantun.
  11. Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dll.
  12. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan.
Angkatan Pujangga Baru (1933—1942)
Pada tahun1933, Armijn Pane, Amir Hamzah, dan Sultan Takdir Alisjahbana mendirikan sebuah majalah yang diberi nama Poejangga Baroe. Majalah Poedjangga Baroe menjadi wadah khususnya bagi seniman atau pujangga yang ingin mewujudkan keahlian dalam berseni.Poedjangga Baroe merujuk pada nama sebuah institusi literer yang berorientasi ke aneka kegiatan yang dilakukan para penulis pemula. Majalah ini diharapkan berperan sebagai sarana untuk mengoordinasi para penulis yang hasil karyanya tidak bisa diterbitkan Balai Poestaka (Purwoko, 2004: 154).
Selain memublikasikan karya sastra, majalah ini juga merintis sebuah rubrik untuk memuat esai kebudayaan yang diilhami oleh Alisjahbana dan Armijn Pane. Kelahiran majalah Poedjangga Baroe menjadi titik tolak kebangkitan kesusastraan Indonesia. S.T. Alisjahbana, dalam artikel Menudju Masjarakat dan Kebudajaan Baru, menjelaskan bahwa sastra Indonesia sebelum abad 20 dan sesudahnya memiliki perbedaan yang didasari pada semangat keindonesiaan dan keinginan yang besar akan perubahan.
Adapun karakteristik karya sastra pada masa itu terlihat melalui roman-romannya yang sangat produktif dan diterima secara luas oleh masyarakat. Pengarang yang paling produktif yaitu Hamka dan Alisjahbana. Hamka, dalam Mengarang Roman, mengatakan Roman adalah bentuk modern dari hikayat. Roman memperhalus bahasa yang sebelumnya sangat karut marut menyerupai kalimat Tionghoa sehingga secara tidak langsung roman-roman yang ada mampu memicu minat baca masyarakat yang awalnya tidak gemar membaca.
Berdasarkan isi cerita, tema-tema yang ada memperlihatkan kecenderungan para pengarang yang membuat tokoh-tokoh dalam ceritanya berakhir pada kematian. Pengaruh Barat yang sangat kental pada perkembangan sastra Indonesia dalam periode Pujangga Baru menghasilkan beberapa perbedaan pandangan dalam kalangan sastrawan pada saat itu.Sebagai contoh, novel pertama yang diterbitkan majalah ini,Belenggu, pernah ditolak oleh Balai Pustaka karena dianggap mengandung isu tentang nasionalisme dan perkawinan yang retak. Dengan alasan didaktis, kedua isu budaya tersebut dianggap tidak cocok dengan kebijakan pemerintah kolonial.
Angkatan ’45
Munculnya Chairil Anwar dalam panggung sejarah sastra Indonesia dengan menampilkan sajak-sajak yang bernilai tinggi memberikan sesuatu yang baru bagi dunia sastra tanah air. Bahasa yang dipergunakannya adalah bahasa Indonesia yang berjiwa. Bukan lagi bahasa buku, melainkan bahasa percakapan sehari-hari yang dibuatnya bernilai sastra (Rosidi, 1965: 91). Dengan munculnya kenyataan itu, maka banyaklah orang yang berpendapat bahwa suatu angkatan kesusateraan baru telah lahir. Angkatan ini memiliki beberapa sebutan, yaitu Angkatan ’45, Angkatan Kemerdekaan, Angkatan Chairil Anwar, Angkatan Perang, Angkatan Sesudah Perang, Angkatan Sesudah Pujangga Baru, Angkatan Pembebasan, dan Generasi Gelanggang.
Angkatan ’45 adalah angkatan yang muncul setelah berakhirnya Angkatan Pujangga Baru. Angkatan ini terbentuk karena Angkatan Pujangga Baru dianggap gagal menjalankan gagasannya. Pujangga Baru yang semula memiliki gagasan baratisasi sastra Indonesia, nyatanya hanya mentok pada belandanisasi. Dengan kata lain, tokoh-tokoh atau karya-karya seni dan sastra yang diambil sebagai acuan dan sumber inspirasi hanya berasal dari negeri Belanda saja, bukan dari penjuru Barat. Untuk meluruskan persepsi tersebut, muncullah Angkatan ’45 sebagai gantinya.
Keberadaan angkatan ini erat hubungannya dengan Surat Kepercayaan Gelanggang. Konsep humanisme universal menjadi acuan Perkumpulan Gelanggang karena mereka merasa karya-karya yang dibuat oleh Angkatan Pujangga Baru kurang realistis pada masa itu. Angkatan Pujangga Baru yang beraliran romatis dinilai terlalu utopis dan hanya mementingkan estetika. Berbeda dengan Angkatan Pujangga Baru, Angkatan ’45 beraliran ekspresionisme-realistik. Karya-karya yang dihasilkan bergaya ekspresif, menggambarkan identitas si seniman dan juga realistis. Dalam hal ini, realistis berarti fungsional atau berguna untuk masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Angkatan ’45 menganut pendapat seni untuk masyarakat, sementara Pujangga Baru menganut pendapat seni untuk seni.
Tema yang banyak diangkat dalam karya-karya seni Angkatan ’45 adalah tema tentang perjuangan kemerdekaan. Dari karya-karya bertemakan perjuangan itulah amanat yang menyatakan bahwa perjuangan mencapai kemerdekaan tak hanya dapat dilakukan melalui politik atau angkat senjata, tetapi perjuangan juga dapat dilakukan melalui karya-karya seni. Angkatan ’45 mulai melemah ketika sang pelopor, Chairil Anwar, meninggal dunia. Selain itu, Asrul Sani, yang juga merupakan salah satu pelopor mulai menyibukkan diri membuat skenario film. Kehilangan akan kedua orang tersebut membuat Angkatan ’45 seolah kehilangan kemudinya. Akhirnya, masa Angkatan ’45 berakhir dan digantikan dengan Angkatan’50.
Angkatan ’45 memiliki gaya yang berbeda dengan Angkatan Pujangga Baru. Gaya ini dipengaruhi oleh kondisi politik masing-masing angkatan. Angkatan Pujangga Baru memiliki gaya romantis-idealis karena pada saat itu perjuangan kemerdekaan belum sekeras yang dialami Angkatan ’45. Sementara Angkatan ’45 yang terbentuk pada saat gencarnya perjuangan kemerdekaan memilih gaya ekspresionisme-realistik agar dapat berguna dan diterima oleh masyarakat. Pada akhirnya, semua angkatan yang ada sepantasnya menyadari fungsi sosial mereka. Setiap angkatan harus memikirkan letak kebermanfaatan mereka bagi masyarakat karena mereka hidup dan tumbuh di dalam masyarakat.
Angkatan 1950
Angkatan ini dikenal krisis sastra Indonesia. Sejak Chairil Anwar meninggal, lingkungan kebudayaan “Gelanggang Seniman Merdeka” seolah-olah kehilangan vitalitas. Salah satu alasan utama terhadap tuduhan krisis sastra tersebut adalah karena kurangnya jumlah buku yang terbit. Sejak tahun 1953 , Balai Pustaka yang sejak dulu bertindak sebagai penerbit utama buku-buku sastra, kedudukannya sudah tidak menentu (Rosidi, 1965: 137). Sejak saat itu aktivitas sastra hanya dalam majalah-majalah, seperti Gelanggang/Siasat, Mimbar Indonesia, Zenith, Poedjangga Baroe, dll.
Karena sifat majalah, maka karangan-karangan yang mendapat tempat terutama yang berupa sajak, cerpen, dan karangan-karangan lain yang tidak begitu panjang. Sesuai dengan yang dibutuhkan oleh majalah-majalah, maka tak anehlah kalau para pengarangpun lantas hanya mengarang cerpen, sajak, dan karangan lain yang pendek-pendek (Rosidi, 1965: 138). Hal itulah yang memunculkan istilah “sastra majalah” pada masa itu. Berikut pendapat Soeprijadi Tomodihardjo, dalam artikelnya “Sumber-Sumber Kegiatan”1
  1. Kesusastraan sedang memasuki masa krisis, masalah kualitas dan kuantitas.
  2. Ekspansi ideologi ke dalam dunia seni mengakibatkan banyak orang meninggalkan nilai-nilai seni yang wajar, dan ideologi politik kian menguat.
  3. Seni dan politik adalah pencampuradukan yang lahir dari kondisi masa itu.
  4. Pada masa itu pula telah lahir organisasi-organisasi kegiatan kesenian yang mengarahkan kegiatanya pada seni sastra dan seni drama.
  5. Hal ini mengindikasikan seni mendapat perhatian.
  6. Kesusastraan berhubungan erat dengan adanya tempat berkegiatan, Jakarta di angggap sebagai pusatnya. Anggapan ini diluruskan, Jakarta hanya sebagai pusat produksi dan publikasi
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa angkatan 1950 merupakan angkatan yang sepi oleh karya karena sastra Indonesia yang ada dianggap sudah tidak lagi memiliki identitas, kesusasteraan mengalami krisis baik kualitas maupun kuantitas karena lahirnya pesimisme dan penggunaan seni ke ranah politik yang tidak dibarengi dengan tanggung jawab.
Angkatan 1966
Adalah suatu kenyataan sejarah bahwa sejak awal pertumbuhannya sastrawan-sastrawan Indonesia menunjukkan perhatian yang serius kepada politik (Rosidi, 1965: 177). Pada masa ini sastra sangat dipengaruhi oleh lembaga kebudayaan seperti Lekra dan Manikebu. Pada tahun 1961 Lekra,organ PKI yang memperjuangkan komunisme, dinyatakan sebagai organisasi kebudayaan yang memperjuangkan slogan “politik adalah panglima”. Sementara Menifes Kebudayaan merupakan sebuah konsep atau pemikiran di bidang kebudayaan dan merupakan sebuah reaksi terhadap teror budaya yang pada waktu itu dilancarkan oleh orang-orang Lekra. Manifes kebudayaan di tuduh anti-Manipol dan kontra Revolusioner sehingga harus dihapuskan dari muka bumi Indonesia. Pelarangan Manifes Kebudayaan diikuti tindakan politis yang makin memojokkan orang-orang Manifes Kebudayaan, yaitu pelarangan buku karya pengarang-pengarang yang berada di barisan. Adapun buku-buku yang pernah dilarang, antara lain Pramudya Ananta Toer, Percikan Revolusi, Keluarga Gerirya, Bukan pasar Malam ,Panggil Aku Kartini Saja , Korupsi dll; Utuy T. Sontani, Suling, Bunga Rumah makan,Orang-orang Sial, Si Kabayan dll; Bakri Siregar, Ceramah Sastra, JejakLangkah , Sejarah Kesusastraan Indonesia Modern.
Menurut H. B. Jassin, ciri-ciri karya pada masa ini adalah sebagai berikut
  1. mempunyai konsepsi Pancasila
  2. menggemakan protes sosial dan politik
  3. membawa kesadaran nurani manusia
  4. mempunyai kesadaran akan moral dan agama
Angkatan 70-an sampai sekarang
Pada masa ini karya sastra berperan untuk membentuk pemikiran tentang keindonesiaan setelah mengalami kombinasi dengan pemikiran lain, seperti budaya. Ide, filsafat, dan gebrakan-gebrakan baru muncul di era ini, beberapa karya keluar dari paten dengan memperbincangkan agama dan mulai bermunculan kubu-kubu sastra populer dan sastra majalah. Pada masa ini pula karya yang bersifat absurd mulai tampak.
Di tahun 1980—1990-an banyak penulis Indonesia yang berbakat, tetapi sayang karena mereka dilihat dari kacamata ideologi suatu penerbit. Salah satu penerbit yang terkenal sampai sekarang adalah Gramedia. Gramedia merupakan penerbit yang memperhatikan sastra dan membuka ruang untuk semua jenis sastra sehingga penulis Indonesia senantiasa memiliki kreativitas dengan belajar dari berbagai paten karya, baik itu karya populer, kedaerahan, maupun karya urban. Sementara setelah masa reformasi, yaitu tahun 2000-an, kondisi sastra tanah air dapat digambarkan sebagai berikut2
  1. Kritik Rezim Orde Baru
  2. Wacana Urban dan Adsurditas
  3. Kritik Pemerintah terus berjalan
  4. Sastra masuk melalui majalah selain majalah sastra.
  5. Sastra bersanding dengan Seni Lainnya, banyak terjadi alih wahana pada jaman sekarang
  6. Karya yang dilarang terbit pada masa 70-an diterbitkan di tahun 2000-an, banyak karya Pram yang diterbitkan, karya Hersri Setiawan, Remy Sylado, dsb.
Seperti seorang anak, Sastra mengalami masa pertumbuhan. Masa pertumbuhan sastra tidak akan dewasa hingga jaman mengurungnya. Sastra akan terus menilai jaman melalui pemikiran dan karya sastrawannya. Pada tahun 1970-an, sastra memiliki karakter yang keluar dari paten normatif. Pada tahun 1980-an hingga awal 1990-an, sastra memiliki karakter yang diimbangi dengan arus budaya populer. Pada tahun 2000-an hingga saat ini, sastra kembali memiliki keragaman kahzanah dari yang populer, kritik, reflektif, dan masuk ke ranah erotika dan absurditas

Senin, 17 Agustus 2015

Menganalisis Cerpen "JURU MASAK"

TUGAS B.INDONESIA

Menganalisis Cerpen "JURU MASAK"
Karya :Damhuri Muhammad

Unsur Intrinsik
1. Tema             : Seorang Juru Masak yang bimbang
2. Penokohan  : -Makaji : cerdas, tidak pilih kasih, rendah hati, dan tidak ingkar janji
                              - Azrial  : baik, penyabar, pekerja keras, pantang menyerah
                          - Mangkudun: sombong, tidak menghargai orang lain, egois
                          - Renggogeni : baik, penurut, patuh, dan pasrah
                          - Yusnaldi : patuh 
3. Alur              :  Alur campuran
4. Latar            : Perhelatan Gentasari, Rumah Makaji, Lareh Panjang, Jakarta
     Waktu    : Sore dan Malam.
    Suasana : Haru, menyedihkan
5. Amanat    : Makaji             = Jangan mengingkari janji
                         Mangkudun   = Jangan meremehkan orang lain


Unsur Ekstrinsik

-Nilai Sosial   : "Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, juga tidak membeda bedakan  antara orang terpandang(kaya) dengan orang sederhana(miskin)
-Nilai Sosial Budaya  : "Biasanya para tetua kampung menyiapkan pertunjukan pencak guna menyambut kedatangan pria. Para pesilat juga turut ambil bagian memeriahkan pesta perkawinan.

Klimaks dan Penyelesaian Parodi Bawang Merah Bawang Putih

Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.

Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.

Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.

Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.

Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya. Bawang Merah juga ikut Memarahi Bawang Putih

“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”

Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya.
Di tengah perjalanan menyusuri sungai mencari selendang, Bawang putih bertemu dengan Naruto yang sedang mengembala kerbau. Saat itu, muncul benih-benih cinta diantara mereka. Hal itu dimanfaatkan Bawang Putih untuh melakukan balas dendam kepada Bawang Merah. Bawang Putih tahu bahwa Naruto memiliki kekuatan yang sangat hebat, yaitu Rasenggan. Segera Bawang Putih mengobrol dengan Naruto. Diakhir obrolan Bawang Putih mengajak Naruto untuk melakukan rencana balas dendam. Sebagai imbalannya Naruto bpleh menikahi Bawang Putih. Karena Naruto sudah jatuh cinta dengan Bawang Putih, Naruto rela berkorban dan melakukan apapun demi Bawang Putih

Hari yang direncanakan telah tiba. Naruto sudah siap sesuai dengan yang direncanakan Bawang Putih. Bawang Merah diculik dan dibunuh dengan cara di Rasenggan. Jasadnya dihanyutkan di sungai. Dalam waktu yang bersamaan, ibu tiri Bawang Putih sedang pergi ke sungai untuk mencari Bawang Putih yang tidak pulang-pulang. Ibu Tiri histeris dan akhirnya bunuh diri

Semenjak peristiwa itu, Naruto dan Bawang Putih hidup bahagia selamanya...

Senin, 03 Agustus 2015

Hari-Hari Unikku

Suatu hari yang cerah, sangat pas untuk menikmati segelas teh hangat di teras ini, dan sambil membaca koran. ditambah lagi kicauan-kicauan merdu oleh burung-burung pagi saat itu. Suasana yang sungguh dirindukan oleh anak muda sepertiku. Baru kali ini aku bisa menghirup udara segar oleh pagi dan merasakan hangatnya matahari itu lagi, karena sebelumnya aku sangat jarang bangun pagi. Ya paling cepat jam 12 siang, biasalah… suka begadang hehehe. Tapi itulah aku, “tak kenal maka tak sayang”.
maka dari itu, sayangi aku ya… mmuach.
Namaku jay, mungkin umurku 23… tapi aku juga lupa kapan aku terakhir muda hahaha. Saat ini aku baru saja dapat kerjaan jadi tukang loper koran. tapi jangan salah tanggap ya. Ternyata loper koran itu keren loh.. ada seragamnya, bagus lagi. Tambah cool deh kalau aku make tu seragam. Makanya aku sekarang gak bisa lagi bangun siang, ya lagi-lagi karena tanggung jawab jadi loper koran. kan harus bangun pagi tu. Soalnya terakhir bangun pagi itu waktu tahun 1267 SM kali ya.
Jadi ceritanya aku sekarang gak nganggur lagi, ya alhamdulillah ada kesibukan walaupun sok sibuk sih haha… aku diterima kerja di salah satu kantor media berita di kotaku. Jam kerjanya pun paruh waktu untungnya, dari pagi sampai sore aja. Jadinya malam bisa keluyuran tuh. ada banyak hal yang ku alami semasa kerja jadi loper koran. ya lagi-lagi tanggapan tanggapan aneh orang sok bodoh dan jelek sih. Sering banget tu yang bilang aku ini tukang antar koran, aih jelek banget manggilnya.. padahal kan yang bener tu loper koran. keren kan? dikit atau banyak? Keren banyak lah…
Aku pun semakin keren karena 2 dari 2 orang yang sebagai loper koran di kantor, cuman aku yang ganteng.. ya yang lain karena gak mau pamer aja… makannya gak ketahuan gantengnya. Ingatnya sekali lagi, aku gantengss!!!
Kayaknya sudah cukup aku promosi diri, udah dari tadi nih bos nelpon nih tunggu bentar ya… mau angkat dulu…
Jay: iya bos.. saya segera ke kantor. Maap bos, tadi ada kendala.
Bos: kendala apa? Cepat ke kantor! Nanti malah lari pelanggan kalo telat!
Jay: iya bos. Nanti saya jelaskan di kantor saja. ni otw bos.
Bos: (tutup telpon) *kayaknya meraju
Bos di kantor ku galak banget kan? dia itu selalu pengen cepet, semua harus cepat. Alahh ternyata semua bos sama saja tingkahnya terhadap bawahan. Selalu ingin jadi atasan. Hah? Hahaha yaiyalah. ya udah aku mau berangkat ke kantor dulu ya para pembaca semua…
Iyaaa, hati-hati di jalan jay…
Eh tunggu bentar, itu tadi suara siapa? Lembut banget kayak bule jamu. Kalian tau gak? Ayo jawab, ahhh… mana suara tadi.. kok tiba-tiba ilang sih..
Maklum lah, semenjak aku bekerja sebagai loper koran. banyak sekali pengagum misteriusku. Dan suara tadi juga sering banget kudengar. Suara-suara misterius yang gak jelas darimana. Tapi sudahlah, gak usah diambil pusing. Mungkin ilusinasi akibat terlalu ganteng aja.
Setibanya aku di kantor, aku selalu menyapa satpam di depan kantorku setiap pagi. Ramah kan aku? hahaha. Sebelum memasuki keruangan bos, aku mengintip dulu di sela-sela pintu yang terlihat.
Wah gawat!, Tampaknya bos ku sudah berubah menjadi hell boy karena menungguku yang dari tadi belum datang. Kepalanya yang botak jadi tumbuh 2 tanduk sambil menghisap cerutu. lalu ada teks pemikiran di atas kepalanya (“aku lagi kesal, kalo jay datang, aku pokoknya harus marah membabi buta”).
Wah gawat, untung aku bisa lihat pemikirannya bos. Apa jadinya kalo dia membabi buta? Dia udah jadi hell boy, masa mau ditambah jadi babi yang buta. Wah tambah sangar nih.
Tapi tenang, soalnya aku sempat gak sengaja stalker twitternya bos kemarin. Bos menuliskan di bionya “I LOVE JUSTIN BIEBIR”. apa coba maksudnya? Jadi harus berubah gitu? Yaudin sih aku pun segera memaksa diri berubah menjadi justin biebir, tenenenenennggg…
akhirnya… yeeehhh. aku percaya diri masuk ke ruangan itu. Pintu terbuka disertai cahaya di belakangku yang membuat bos kesilauan.
Sorak-sorak penggemar berat JB ramai sekali dan berdesakan sehingga membuat ruangan tersebut penuh. Disertai dengan beberapa wartawan yang juga ikut masuk. Kilat-kilat blitz foto memenuhi wajahku. Lebay banget sih, padahal kan cuman berubah sementara aja. aku semakin jijik dengan wajah bos yang seram itu lalu berubah senyum-senyum gimana gitu. Mungkin gak nyangka kali ya, artis kesayangannya datang ke kantor. Tanpa berkata-kata langsung kuambil tumpukan koran yang sudah ada di meja, lalu pergi tanpa menghiraukan bos yang terbengong kayak orang gila maho. Gak peduli dah.
Lega rasanya, akhirnya bisa menipu bos hell boy kayak babi yang buta tadi. Tapi setelah di luar, fans-fans dan para wartawan yang pura-pura menyamar tadi meminta bayaran. “loh, kok minta bayar… kan tadi cuman imajinasi aja. ya salah kalian ikut-ikut masuk imajinasiku” jawabku. Sudahlah, lain kali awas kalian ikut imajinasiku lagi!!
Mereka mereka tadi pun pergi, dan aku siap menjalankan tugasku untuk mengantar koran-koran ini ke rumah-rumah para pelanggan. I’m coming…
Sebenarnya aku udah hafal list nama-nama pelanggan koranku, dari sekian banyaknya pelanggan, cuman ini yang paling ku ingat dengan karakter paling aneh dan ngeselin banget. Untungnya cuman 5 pelanggan aja yang kayak gitu.
Yang pertama, ibu-ibu bawel dengan sejuta omelan yang pedas. Pokoknya gak boleh lambat 2 detik langsung marah-marah. Terus gak mau ngambil sendiri depan pagar. Maunya diantar sampai ke ruang tamu. Seharusnya dia itu mikir, membuka segel pagar dan mengetuk pintu itu sudah memakan waktu 5 menit. Ya lagi-lagi harus sabar.
Yang kedua, ibu-ibu lagi.. sebenarnya dia baik. Ramah. Dan pengertian. Kalo setiap antar koran ke rumah, aku selalu disuguhi minuman dan ada tapinya, yaitu kisah-kisah gak penting yang seharusnya gak berhak didenger oleh telingaku. Cape deh. Jadinya malah lambat ke rumah pelanggan yang lain. Banyak kesah.
Yang ketiga, nah ini aku doyan banget. dia anak kontrakan. Kebetulan cewek muda, cantik, dan maaf kalo aku bilang agak bego. Masa dari lamanya berlangganan, setiap aku ngantar koran dia selalu nanya, ”maaf, mas siapa ya? ada perlu apa?” sampe sekarang pun masih. Ini pura-pura bego atau bego beneran sih. Ya kesal sih, tapi cantik juga. Hihihi.
Yang keempat, bapak-bapak. Ini udah biasa sih… tapi ni orang intelek banget terhadap berita-berita yang kuantar. Setelah dikasih koran, langsung aja tu gak sabar cari berita hot tentang politik dan hukum di negara ini. Tapi mungkin rese banget ni bapak, masa sampe tukang antarnya pun disuruh nanggepin berita yang ada koran. ditanya-tanya lah, seolah-olah disuruh mempresentasikan berita yang kubawa. yaelah bapak, saya mah gak punya waktu untuk itu. Banyak pelanggan yang lain nunggu koran antaran saya. Makan hati kan? Tapi hanya orang-orang keren sepertiku yang mampu menghadapinya. Haha.
Dan terakhir, yaitu yang kelima. Rumah seorang juragan kecap. Nah ini, yang selalu membuatku berpikiran untuk berhenti dari pekerjaan yang terlalu keren ini. Rumahnya gede, kaya… banyak kolam renangnya. Sampe-sampe di atas gentengnya ada kolam renang. Ia punya 2 satpam, keren-keren loh. Mungkin sangking kaya nya, dia mampu mempekerjakan ultraman dan hanoman untuk jadi satpam di rumahnya. Masuk akal sih, mungkin itu yang menjadi alasan mereka berdua jarang lagi tampil di tv. Ternyata lebih memilih pensiun di dunia perfilman. Hahaha. yang jadi permasalahan yaitu kedua satpam ini. Setiap aku antar koran, aku gak dibolehin titip sama satpam. Harus langsung ke tangan juragan tersebut. Syaratnya harus mengalahkan dan melewati 2 satpam itu. Ampunnn dehhh. Mati kakak dek!
Salah ambil pekerjaan kayaknya nih, mau niat baik malah jadi suka berantem. Sumpah. Ini pelanggan paling ribet seumur hidupku. Setiap keluar dari rumah itu, selalu menyisakan baju yang robek serta muka yang bonyok. Pelanggan lebay. Assstitttt!!.
Itulah tadi 5 list nama dari ratusan pelanggan yang paling aneh dan ngeselin banget.
Oh iya, ini udah jam brapa? Aduh, kira-kira tadi berapa jam aku menghabiskan waktu menceritakan 5 pelanggan tadi?
Astaga… aku lupa, aku harus segera antar koran ini dulu. Ahhh sial. Oke, karena udah terlanjur telat, aku harus refresh otak dulu dengan sedikit wanita cantik. Maka dari itu, rumah pertama yang harus kudatangi yaitu cewek salah satu penghuni kontrakan itu. I’m coming darl.
5 menit kemudian, aku udah sampai tepat didepan pagar kontrakan cewek cabe itu. (cabe: cantik dan bego)
“permisi, permisi… saya mau antar koran” ucapku, sambil menunggu penghuni kontrakan itu. Ahhh, lama banget ni orang, dandan dulu ya? Tapi gak apalah, haha biar lambat asalkan bisa bikin pikiran sehat.
Tak lama kemudian, Suara gagang pintu berbunyi… akhirnya pintu itu terbuka juga. Dan yang keluar pun sepertinya bukan cewek cabe itu.
Dia kali ini lebih seksi, keluar dengan baju setengah kancing yang terbuka dan celana yang… wahhh pokoknya membuat ilerku berjatuhan sampe-sampe membasahi semua koran yang kubawa.
Kami pun saling bertatapan dan balas senyum, apalagi saat dia membalikkan badan… sungguh membuat mata ini lupa berkedip dan jantung ini lupa berdetak.
Tiba-tiba sosok setan dalam diriku terbang mengambang di dekat telinga, lalu ia berkata “busseettt, G-st*ingnya coy… coba lihat! G-str*ngnya yang penuh motif kembang. Kamu gak tergoda? Cepat, dapatkan dia jay… cepat. buktinya aja, sampe-sampe G-st*ing itu membuat badanku semakin panas dan membakar seluruh gairahku”.
Aku masih terpana dalam khayalan G-st*ing tadi, lalu malaikat dalam diriku pun ikut muncul. ia langsung berkata “nafsu mu hanya sebatas G-st*ing jay? harga dirimu kamu buang hanya untuk G-st*ing? Pikirkan baik-baik anak muda. Jangan buang-buang waktu mengkhayalmu untuk sebuah G-st*ing”. Malaikat pun tadi pergi, lalu kembali setan muncul menggodaku dengan penuh nafsu. “sudahlah coy, malaikat itu gak punya nafsu, wajar lah kalo tanggapannya begitu. Ayo dapatkan wanita seksi itu. Kesempatan gak akan datang 20 kali lagi”. Setan pun hilang dan pergi menyisakan tawa yang berapi-api…
“maaf, mas siapa ya? ada perlu apa?” tegur si cewek cabe. “saya mau antar pesanan G-st*ing…” sahutku. entah kenapa, antara sadar atau tidak sadar, aku latah dalam penyebutan G-st*ing tadi. Wanita seksi tadi ternyata temennya si cewek cabe itu langsung masuk ke dalam. Dan cewek bego ini lagi yang kuhadapin. Aduhhh, jadi ikutan bego deh jadinya.
“mas kenapa sih nganga mulu? G-st*ing apaan? Orang yang dibawa koran gitu kok” dengan bego cewek itu menanyakan. “oh iya maaf mbak, maksud saya, ini mau antar koran langganan. Kebetulan gak sengaja tadi ada liat berita yang menjual G-st*ing terbaru.. hehehe” improvisasi yang mantap bagiku. “gak penting banget deh mas, itu kan hak saya mau tau atau gak, kan saya pembaca. Kalo mas kan cuman tukang antar. Oh ya, Makasih korannya”. Jawab seenaknya lalu pergi dan tutup pintu.
Buset dah, dasar cewek bego… kurang ajar lagi… tapi cantik sih… ahhh tetap aja bego amat. Setelah kejadian tadi, sosok malaikat dan setan pun malah ikut menertawakan dan mengejekku… aku pun langsung memarahi mereka, “eh kalian kenapa mengejekku seperti itu?, eh kamu setan, cepat bunuh malaikat itu!. “eh jangan coy, kalo malaikat ini kubunuh… siapa yang nasehatiku kalo aku nanti masuk ke jalan yang sesat?” jawab setan.
“oh setan bisa tobat juga ya? setelah menyesatkanku dengan kata-kata g-st*ing” sahutku lagi.
“makanya jangan cepat terpengaruh oleh nafsu semata jadi manusia, ya sudah tutup matamu… aku mau mengembalikan dan membangunkanmu dari tidurmu yang panjang ini” sahut malaikat.
“loh maksudnya tidur panjang apa?” jawabku heran.
“kamu ini hanya sebatas mimpi tadi, untung ada kami yang menyelamatkanmu. Karena kami tau, pagi ini kamu harus kerja” jawab malaikat itu.
“alhamdulillah, ternyata ini hanya mimpi… cepat dah bangunkan dan sadarkan aku dari tidurku ini. Gak usah banyak bacot!” kataku bergegas.
“iyaaaa, manusia bacot!! Laksanakan!” kata malaikat.
Ahhhhhh… jam berapa ini? Astaga… 5 menit lagi aku terlambat… semoga yang di mimpi tadi jangan sampe jadi kenyataan. Aku harus bergegas..
*bunyi telpon* krringgg krrringgg… aduhh pasti dari bos deh… ya udah aku angkat bentar.
Jay: iya bos, ini juga lagi siap-siap. 5 menit lagi otw.
Bos: kamu jam segini baru siap-siap? Kamu mau saya pecat? pokoknya saya gak mau tau, 5 menit lagi kamu harus sudah di kantor!
Jay: maaf bos, tadi soalnya ada kendala yang harusss… tatituttatitut.—
Bos: (tutup telpon dengan keras) *marah pake banget*
Bosku ternyata lebih galak dari mimpi tadi kan? Aku pun sudah sangat kesal karena bertahun-tahun bekerja disitu selalu dimarahin. Kapan aku bisa bahagia…
Kapan aku bisa bahagiaaaaaaaaaa!!! *teriak sekencang-kencangnya*
“masss, maaasss, kapan itu koran mau diantar? Dah jam berapa ini? Entar dimarahin bos lagi loh” kata satpam di kantor.
Astaga,dari tadi lamanya ternyata aku juga belum berangkat. Jadi dari tadi aku hanya menghabiskan waktuku untuk menghayal? untung aja ada satpam di halaman parkir kantorku yang menegur. Ya sudah, aku berangkat beneran ni.
Iya, aku beneran kok. Buat kalian semua para pembaca, jangan kebanyakan menghayal yang gak penting ya… dadah semua… tunggu di rumah ya.. bentar lagi koran-koran pesanan kalian sampe kok… I’m coming…